Rabu, 22 Juli 2009

Women Affair



Awalnya aku paling risih,mendengar rekan sekantorku menceritakan affairnya. Aku selalu menghindar dari perbincangan.Namun hampir satu ruangan menjadikan affair sebagai cerita kehidupan mereka sehari hari. Justru aku yang menjadi terasing sendiri.Tatkala aku berusaha menghindari mereka.

Karena tak mungkin aku terus menghindar,akhirnya aku mulai tertarik untuk joint juga.joint pada kegiatannya. Awalnya aku minta ijin suami untuk arisan .Dalam pertemuan komunitas itu aku hanya bingung harus berbuat apa karena masing masing mesra dengan pasangan tak sahnya. Dan aku memilih duduk mojok sendirian.

Sampai aku dikejutkan suara yang yang berwibawa, “selamat malam diajeng,panjenengan sendirian’.sapa pria yang diam diam dalam hatiku cukup lumayan juga.
Tak ada kesan pria ini penggoda sebaliknya aku merasa aman duduk bersama dia.Berbicara ngalor ngidul sekedar bosa basi.

Meski tidak tiap minggu ada arisan namun aku rindu juga ketempat itu mungkin ketemu lelaki berwibawa itu juga.Dan akhirnya harapanku terkabul juga teman temanku menjemputku.berpamitan secara baik baik kepada suamiku.suamiku percaya saja apadaku karena ia pikir urusan kantor. Setidaknya dengan orang yang jelas dikenalnya.

Singkat cerita setelah beberapa kali pertemuan akupun jatuh dalam pelukan laki laki itu juga. Perbuatan yang dilarang agama aku lakukan. Aku menyesal telah mengkhianati keluarga yang telah mempercayai aku.

Aku kini terjebak antara ingin mengakhiri affairku dengan ancaman lelaki itu melaporkan perbutan kami kepda suamiku.Aku tak ingin berpisah dengan suami yang terlalu baik padaku.

“Plesae bantu aku kank hari “,begitu si ibu malang mengkisahkan nya pada saya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar