Tegaknya suatu bangsa tergantung bagaimana para perempuannya, maka perempuan harus lebih cerdas dan bijak dalam membentuk karakter anak bangsa.
Sabtu, 18 Juli 2009
Hopeless
Setiap pagi ,kamu selalu lewat depan rumahku. Diam diam akupun mencuri curi pandang padamu.Ku telusuri indah dan sempurna Tuhan menciptkanmu.Namun jika kau pergoki kenakalanku...ops,berhenti napasku. Salammu ,menggetarkan relung kalbuku,senyummu membuatku insomnia.Selau kubayangkan jika ku bisa berjalan bersamu...hanya berjalan.Selau kuimpikan bisa bercengkrama denganmu.namun...
Jangankan berani mengajak jalan,apalagi bercengkerama.Menyapamu saja aku tak mampu.Begitu besar pesonamu,hingga berdegup kencang jantungku,untung tidak cardiovasculer ,bila bertemu bertatapan wajah dengan mu.
Ingin ku menyapamu tapi aku takut kau bilang tua tua keladi.Karena aku menyadari siapa aku ini sungguh tak sesuai, tak serasi tak sepadan tak pantas ,dan tak tak lain. Untuk walau berbicara padamu.Sebab tak mungkin kau kabulkan harapku padamu.
Jadi biarkan saja ku mengagumimu walau tak mungkin mendekatimu..
Kadang besarnya pesona,mampu membuat learn hopeless ,pengagumnya...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar