“Sejak awal hubungan saya sudah tahu , suami
memang suka memaksakan kehendak agar saya selalu menuruti semua seperti kemauannya dan yang lebih parah jika
ada kesalahan dia enggan mengakui dan malah menyalahkan saya, saya sih harus
sabar sampai kapan..,pernikahan kami lebih dari 10 tahun..?”.
“Barangsiapa
diantara kalian mampu untuk berbuat hal yang bermanfaat bagi saudaranya maka
hendaklah ia mengerjakannya” (HR Muslim )
Kecenderungan
perilaku suami anda yang demikian itu merupakan karakter yang sudah terbentuk
sejak lama, jika ditilik dari latar belakang kehidupannya, mungkin suami anda
dahulu dibesarkan dalam keluarga yang menuntut kesempurnaan dalam mengerjakan sesuatu dan tidak
mentoleransi kesalahan. Atau bisa jadi suami anda besar dalam lingkungan yang “keras”
sehingga merasa sangat cemas apabila sampai apa yang direnacanakannya atau dilakukannya gagal.
Sehingga manfistasi kejiwaan atau mentalitasnya menjadi sering seperti terlau
banyak menutut atau mau menang sendiri.
Namun
hubungan selama sepuluh tahun bukanlah waktu yang pendek untuk mengenal lebih dalam
kebaikan kebaikan yang dimiliki suamai anda, dengan melihat kebaikan kebaikan
itulah anda dapat memulai sebuah relasi yang lebih “harmonis”.
Ikuti Keinginannya
Ikuti
keinginannya, terimalah perintahnya selagi tidak mengajak kepada kegagalan atau
kesalahan yang melanggar prinsip prinsip kehidupan, dikarenaka penolakan atau
kritikan baginya dianggap sebagai
serangan sehingga tidak jarang suami biasanya mengatisipasi dengan kemarahan
atau suara yang lebih keras bahkan terlihat memaksa.
Coba sadari
penolakan anda atas permintaannya lebih
dikarenakan cara pandang atau benar benar karena berbeda prinsip , ambil contoh jika
anda berbelanja pakaian, diminta tidak terlau banyak memililih , karena pada
akhirnya setelah berputar putar anda kembali ketempat yang sama untuk membeli
pada pilihan yang pertama, bukankah itu saran yang baik..!
Ajaklah suami santai
Ingatlah saat
saat bahagia pada awal perkenalan atau pernikahan dimana anda dapat menikmati
hidup yang lebih santai walaupun menghadapi berbagai persoalan. Ajaklah suami
kembali dapat mengenang saat saat itu melalui saran dan ajakann anda untuk tidak
terlau cemas akan hasil yang akan dicapai. Ajaklah suami menikmati proses dalam
mewujudkan keinginan secara santai agar dirinya tidak terjebak dalam situasi yang
cemas ,khawatir , tegang dan terlalu serius.
‘ Sudahlah nikamati saja ,delay penerbangan ini ,ayo
kita ke cafe sambil makan camilan ,toh
kita marah marah gak ada hasilnya ,karena pesawatnya memang tertunda kedatangannya..”.
Jangan sungkan meminta maaf
Besarnya
rasa ingin diakui sering mendominasi tipe perilaku suami anda karena dibesarkan
untuk melaksanakan tugas dengan baik, merasa memiliki tanggung jawab yang besar
serta cemas terhadap kegagalan sehingga memaksanya untuk mengaharapkan orang
lain demikian.
Oleh karena itu hargailah keberhasilannya, minta maaflah jika anda belum sesempurna keinginannya , mintalah pendapatnya untuk memperbaiki yang semestinya anda lakukan agar anda dapat memenuhi harapannya . Karena suami anda pasti memiliki cara cara yang biasa dilakukannya untuk mewujudkan standar yang ingin dicapainya. Wassalam ..
Oleh karena itu hargailah keberhasilannya, minta maaflah jika anda belum sesempurna keinginannya , mintalah pendapatnya untuk memperbaiki yang semestinya anda lakukan agar anda dapat memenuhi harapannya . Karena suami anda pasti memiliki cara cara yang biasa dilakukannya untuk mewujudkan standar yang ingin dicapainya. Wassalam ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar