Minggu, 28 Juni 2015

3 Cara Menghadapi Suami Suka Menuntut dan Menang Sendiri



Sejak awal hubungan saya sudah tahu , suami memang suka memaksakan kehendak agar saya selalu menuruti semua  seperti kemauannya dan yang lebih parah jika ada kesalahan dia enggan mengakui dan malah menyalahkan saya, saya sih harus sabar sampai kapan..,pernikahan kami lebih dari 10 tahun..?”.

“Barangsiapa diantara kalian mampu untuk berbuat hal yang bermanfaat bagi saudaranya maka hendaklah ia mengerjakannya” (HR Muslim )

Kecenderungan perilaku suami anda yang demikian itu merupakan karakter yang sudah terbentuk sejak lama, jika ditilik dari latar belakang kehidupannya, mungkin suami anda dahulu dibesarkan dalam keluarga yang menuntut kesempurnaan  dalam mengerjakan sesuatu dan tidak mentoleransi kesalahan. Atau bisa jadi suami anda besar dalam lingkungan yang “keras” sehingga merasa sangat cemas apabila sampai apa yang   direnacanakannya atau dilakukannya gagal. Sehingga manfistasi kejiwaan atau mentalitasnya menjadi sering seperti terlau banyak menutut atau mau menang sendiri.

Namun hubungan selama sepuluh tahun bukanlah  waktu  yang pendek untuk mengenal lebih dalam kebaikan kebaikan yang dimiliki suamai anda, dengan melihat kebaikan kebaikan itulah anda dapat memulai sebuah relasi yang lebih “harmonis”.

Ikuti Keinginannya

Ikuti keinginannya, terimalah perintahnya selagi tidak mengajak kepada kegagalan atau kesalahan yang melanggar prinsip prinsip kehidupan, dikarenaka penolakan atau kritikan baginya  dianggap sebagai serangan sehingga tidak jarang suami biasanya mengatisipasi dengan kemarahan atau suara yang lebih keras bahkan terlihat memaksa.

Coba sadari penolakan anda atas permintaannya  lebih dikarenakan cara pandang atau benar benar  karena berbeda prinsip , ambil contoh jika anda berbelanja pakaian, diminta tidak terlau banyak memililih , karena pada akhirnya setelah berputar putar anda kembali ketempat yang sama untuk membeli pada pilihan yang pertama, bukankah itu saran yang baik..!    

Ajaklah suami santai

Ingatlah saat saat bahagia pada awal perkenalan atau pernikahan dimana anda dapat menikmati hidup yang lebih santai walaupun menghadapi berbagai persoalan. Ajaklah suami kembali dapat mengenang saat  saat itu  melalui saran dan ajakann anda untuk tidak terlau cemas akan hasil yang akan dicapai. Ajaklah suami menikmati proses dalam mewujudkan keinginan secara santai agar dirinya tidak terjebak dalam situasi yang cemas ,khawatir , tegang dan terlalu serius.

‘ Sudahlah nikamati saja ,delay penerbangan ini ,ayo kita ke cafe  sambil makan camilan ,toh kita marah marah gak ada hasilnya ,karena pesawatnya memang tertunda kedatangannya..”.


Jangan sungkan meminta maaf

Besarnya rasa ingin diakui sering mendominasi tipe perilaku suami anda karena dibesarkan untuk melaksanakan tugas dengan baik, merasa memiliki tanggung jawab yang besar serta  cemas terhadap kegagalan  sehingga memaksanya untuk mengaharapkan orang lain demikian.

 Oleh karena itu hargailah keberhasilannya, minta maaflah jika anda belum sesempurna keinginannya , mintalah pendapatnya untuk memperbaiki yang semestinya anda lakukan agar anda dapat  memenuhi harapannya . Karena suami anda pasti memiliki cara cara yang biasa dilakukannya untuk mewujudkan standar yang ingin dicapainya. Wassalam ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar