Minggu, 30 Agustus 2009

Kesalahan Abadi


Kesalahan Abadi

“Robbanaa dholamnaa nafusanaa wainlam taghfirlana watarhamnaa lanaakuunanna minal khosirin “.
Artinya : “Ya ,Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri dan jika engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat bagi kami tentu kami termasuk orang yang merugi “. QS Al-A’rof :23.


Kita bisa menyintai siapa saja sesuka hati kita,dan sekaligus bisa menyakitinya. Namun ada satu orang yang kita cintai melebihi kekasih kita. Namun sering tidak disadari justru mengantarnya kejalan kerusakan dan kehancuran. Siapakah orang yang kita cintai itu...?

Ada banyak diantara kita berlomba lomba untuk menjadi pemenang,dalam perlombaan kemasyhuran ,kedudukan dan kekayaan.Sampai mengganggap pencapaian adalah kebermaknaaan hidupnya. Padahal tak sedikit dalam pencapaiannya tak sedikit yang mampu benar benar menikmatinya. Damai dan tentram memilikinya.

Bukan salah jika itu dicapai melalui jalan yang diridhoinya tapi bukankah kita pada akhirnya lebih terlena terhadap keriduan nikmatnya kesenangan. Dibandingkan kerinduan bermesraan denganNya.Sekaligus kita menjadi tua karena terlalu banyak memikirkannya.

Hakekat benda yang kita kumpulkan bukan untuk diri sendiri ,karena saat ini mungkin milik kita pada kali berikutnya bukan.Jika kita terlalu terlena dengan buaian kesenangan.Ingat Ayahkita dulu terlau terlena dengan kesenangan justru keluar dari syurga.

Kekasih yang baik bisa mengantar pada kualitas kebaiakan kepribadian.Namun demikian juga sebaliknya ketidak tegasan kita oleh rayuan kekasih bisa mengantar pada jurang penderitaan.Karena itu jika mencintai kekasih jangan sampai lupa diri.

Apapun yang kita upayakan untuk kekasih sebenarnya justru untuk kekasinya yang lain kelak.Hari ini mungkin menjadi kekasihmu ,lantas bagaimana jika kau harus “kembali “. terlebih dulu.Ingat syetan juga merayu ibunda Hawa sehingga nabi Adam pun sulit untuk menolak.

Sekalipun otak berfungsi untuk berpikir, namun pertimbangan pengambilan keputusan selalu bermula dari perasaan.Bahkan sering dalam pengambilan kepustusan, kita tanpa pertimbangan . buakan penyelasan dan ralat adalah buktinya. Padahal seandainya nabi Adam dulu berpikir panjang bahwa Allah tidak akan mencelakannya dengan larangannya . tentu beliau tak terusir dari syurga.

Penyelasan datangnya bukan karena pertimbangan matang tetapi karena tanpa pertimbangan. Sebab tidak akan ada penyesalan jika orang sudah tahu akibatnya. Kita di ingat kan bakal datangnya penyesalan dengan datangnya keraguan .

Keraguan adalah sinyal tubuh atas ketidak tentraman. Ketidak pedulian adalah penguat datangnya penyesalan. Nabi Adam meragukan ketentuan Allah atas pohon khuldi dan akhirnya menyesal.

Sering kita merasa paling benar dalam segala urusan , sehingga mengabaikan musyawarah.Seandainya nabi Adam bermusyawarah dengan malaikat tentu rayuan syetan bakal tak terwujud. Tapi....

Sobat ,seringkali kesalahan yang turun temurun ini masih kita lakukan sehingga kita ter usir dari surga ketentrman diri sendiri. Apakah anda merasakannya...?

Jumat, 21 Agustus 2009

Dibalik Kekurangan Pasangan




“Dan bergaullah dengan mereka dengan cara yang ma’ruf, kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah ) sebab sangat boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikann padanya kebaikan yang banyak berlimpah” (QS.An-Nisa :19 ).

Konflik rumah tangga sering disebabkan karena ketidak sabaran suami /istri terhadap perilaku yang dianggap tidak sesuai denagan keinginannya. Akibatnya persoalan kecil bisa menjadi pertengkaran besar. Bahkan lebih parah lagi berujung perceraian.Boro –boro ketentraman yang didapat setelah menikah ujung-ujungnya malah penderitaan.

Setelah melewati fase bulan madu dalam life cycle perkawinan,maka setiap individu mulai masuk dalam fase reality. Bisa jadi pasangan tidak seperti yang didambakan bahkan jauh dari harapan. Pada fase ini rawan konflik jika masing –masing pasangan tidak memiliki kesadaran dalam toleransi.

Menurut catatan saya ada beberapa hal yang menyebakan konflik:

Pertama:Dominasi

Besarnya keinginan untuk diakui dan memiliki kekuasaan. Membuat masing masing melakukan upaya mendominasi pasangannya.Setiap kebutuhan dan kepetingan keluarga harus dia yang memutuskan.Bahkan sampai hal –hal sepele. Biasanya memang dilakukan suami karena mereka dibesarkan dengan pola memperbesar superioritasnya.Jika istri bukan termasuk figur yang membutuhkan dominasi,bisa jadi keributan besar.
.

Kedua:Kebiasaan jelek.

Perkawinan pada hakekatnya adalah menyatukan dua individu dengan latar belakang yang berbeda.

Termasuk kebiasaan kebiasaan perilaku kehidupan sehari hari. Jika perbedaan sangat mencolok maka persoalan kecil bisa jadi keributan. Persoalan kerapian rumah ,kebiasaan jorok pasangan dll.Bisa membuat meradang hati pasangan.

Kebisaan jelek dalam kepribadian , seperti mudah marah,berbohong , hobi lama yang kurang baik.Menuntut kebesaran hati pasangan untuk mentoleransi kelakuan jelek pasangan.

Ketiga :Keras dan mau menang sendiri.


Perilaku ngotot suami /istri sebagai bentuk kelakuan mau menang sendiri membuat perasaan tidak berdaya pasangannya.Dikarenakan pasangan tidak mungkin terus menerus mengalah .Besarnya hasrat untuk diakui pun diimiliki setiap orang. Jika ini terjadi pertengkaran buruk tak dapat dihindari . Apabila pasangan memilih tidak melawan maka perilaku agresif pasip bisa menjadi pelampiasan. Termasuk kasus perselingkuhan dikarenakan motif balas dendam.

Perilaku menag sendiri bisa berwujud ; terlalu mementingkan hobbi, gila kerja , punya sahabat lawan jenis dan istri pemegang kendali ekonomi karena istri berkarir.

Keempat,orang ketiga.

Orang ketiga bisa menciptakan keributan rumah tangga bukan saja pil/wil. Orang ketiga itu bisa jadi mertua & ipar.Perilaku mereka seperti :membandingkan anak dan menantu,kerap “memalak “,persaingan dalam keluarga besar dan perbedaan “nasib”.Adalah perilaku yang menjadikan sakit hati pasanagan .Disisi lain suami /istri menghadapi conflik of interest antara pasangan dan keluarga kandung.

Pelampiasan atas ketidak puasan terhadap pasangan dengan extramarital sex bisa menimbulkan kehancuran komitmen kebahagian yang sudah dibangun.Keberadaan pil/wil bukan saja pengkhianatan kesetiaan bahkan dapat mendorong kriminalitas.Kisah pejebat yang mendekam dipenjara gara gara kaus pembunuhan rival rebutan wil ,adalah salah satu contohnya.

Apabila anda menghendaki kebaikan yang tersembunyi dibalik perilaku yang tidak menyenangkan dari pasangan . Maka mulailah dengan ma’ruf. Ma’ruf sendiri memiliki arti “apa yang dianggap baik oleh syariat dan akal”.al Mu’jam al –Mufahras li al Faz al –Qur’an al-Karim.

Kata kerja m’ruf adalah ‘arafa yang mengandung arti to know,to recognize dan to discrern.Sesuatu yang diketahui dikenal dan diakui.

Setiap orang memiliki kebutuhan dasar untuk diakui , dimengerti dan dicintai. Tugas anda adalah mengenali lebih dekat pasangan anda.Agar anda memiliki kecakapan hati mengenali the reason for why her/his action .

Selanjutnnya kesabaran anda dapat terwujud dalam kecakapan tolerance ,adaptable and flexibility.

Ingatlah kenangan manis saat pertama bertemu pasangan agar anda tahu bahwa pasangan anda sangat berarti.

Bagiamana dengan anda ?

Sabtu, 08 Agustus 2009

Memulyakan Allah tak kan pernah susahkan keluarga..

Dalam hadist Ka’ab bin Ajizah : ada seorang laki laki lewat dihadapan rosulullah secara fisik sangat menakjubkan. Para sahabat bertanya :” Wahai Rosulullah .bagus nian apabila keaadaanya itu dia berjihad dijalan Allah. Rosul SAW menanggapi :” Kalau ia keluar rumah demi menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, berarti dijalan Allah, kalau ia keluar rumah untuk menghidupi ayah ibunya yang sudah tua renta ia berarti dijalan Allah dan apabila ia keluar rumah untuk menghidupi dirinya agar terpelihara ia juga dijalan Allah. Tetapi jika ia keluar rumah karaena rasa sombong dan membanggakan diri , maka ia dijalan syetan. (HR Ath _Thabrani dalam “Shahihul Jamie “ II:8)



Dalam kehidupan berkeluarga sering dilupakan bahwa; perjuanagan menghidupi, mensejahterakan dan membahagiakan anggota keluarga itu adalah berjuang dijalan Allah Swt.

Sering arti kemulyaan disisiNya diwujudkan dengan sesuatu yang heboh ,poluler dan besar.Sehingga banyak kita lihat .Seorang suami tega mentelantarkan,menyusahkan dan melibatkan keluarganya dalam kesulitan . Demi mengukuhkan dirinya menjalankan ajaran NYA. Padahal:
”And whoever kepts His duty to Allah, Allah will appoint away out for him. And will provide for him from (aquarter) whence he had no epectation “. Ath Thalaq 2-3

Setiap pemimipin pasti ditanya atas pengikutnya demikian juga pemimpin keluarga . Cukup berdosa orang yang mengabaikan tanggung jawabnya.

Janji Allah atas kemudahan dalam menjalani hidup semestinya dapat kita raih. Namun sayang manusia sering mengabaikan perintahNya.Lebih menuruti pesan kenabian yang dibaiatnya sendiri, self fullfiling prophecy. Sehingga bukan kemudahan yang didapat tetapi derita , kepedihan dan kehampaan.Kalau sudah begini bukan Janji Allah tapi manusia tak terlau pandai menagkap pesanNYA.

Kemudahan akan diberikanNYa jika manusia dapat menjalankan syaratnya yaitu Taqwa dalam berjuang mensejahterakan keluarganya fisik, psikis , sosial dan religi.

Jika Tawadhu/tadharoun sebagai dasar dari penerimaan diri. Tentu bukan kebesaran ego yang dicarinya. Bukan menggumbar agresifitas berbungkus need of power sebagai bentuk ketaatan dengan membuat kerusakan bagi manusia lain dalam. Membela tuhan dengan membuat citra jauh dari sifat tuhan , tuahan yang mana membutuhkan pembelaaan. Apalagi sampai merusak citra hambanya.

Sikap rendah hati dapat mendorong orang berupaya meningkatkan terus perbaikan kualitas hidupnya. Walaupun kemajuan ekonomi belum signifikan membanggakannya namun kualitas kehidupan damainya dapat dirasakan.Karena yakin yang Maha Tinggi hanya Allah bukan kekuasaandan kedudukan.

Kerendahan hati membuat patuh atas perintah tuhannya dan percaya diri tak perlu merasa diri tak berharga. Tak perlu memakskan kehendak kepada orang lain untuk eksistensi diri.

Qanaah adalah rasa syukur atas hasil yang didapat saat ini. Maka dia sanggup mengajarkan arti rasa berterima kasih. Sikap dapat menerima yang sedikit adalah jalan baginya menerima keberkahan yang banyak.

Sikap kesehariannya adalah memanfaatkan segala sesuatau yang dijalankannya sebagaimana mestinya secara optimal. Jika dia bekerja sesabarbagai pegawai maka kinerja terbaiknya adalah persembahan kepada Tuhan.sebagai wujud rasa teri kasih karena telah diberi kesempatan menikmati hadiah ,present untuk hidup hari ini. Demikian juga kepadakeluarganya.

Waro’i bukan sekedar oportunity tetapi prinsip skala priotas keyakinan, setiap kesempatan adalah pertimbangan rasa sabar. Pengendalian diri atas godaan sesaat.Jika demikian bukankah telah mngantar keluarga pada rasa aman dan damai dari tekanan dan kesulitan. Karena setiap alasan dari tindakan dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan dengan rasa damai dan bermakna. “Taka da rasa gelisah dan takut ketahuan orang “.

Yakin adalah komitmen pengabdian dalam keluaraga , Kalau RosulSAW adalah rahmatan lil alamin semestinya mengikuti sunahnya adalah menjadi rohmah bagi kesejahteraaan lingkungannya. Meskipun hanya dalam keluarganya...

Allah tidak salah dalam memenuhi janjinya , Namun cukup banyak ......Orang yang mengaku bertakwa justru menghadapi kesulitan bagi dirinya dan keluarganya...mengapa yah ?