Jumat, 12 Agustus 2011

Sakinah,Istri Penyejuk Hati (Wo Man Solution )


“Suami ditempatkan memiliki satu tingkat lebih tinggi namun jangan lupa yang membuat bisa setingkat lebih itu lantaran ada istri yang menyanggahnya”. Kank Hari

Sebuah dialog suami istri menjelang usia senja..

Kini aku tidak muda lagi,rambutku kian memutih,mataku makin rabun ,dan kemampuanku mencari uang tidak seperti dulu ..”

“Mas kamu memang tidak muda lagi,tapi sejak muda engkau senantiasa melindungiku.Putihnya rambutmu hanya memikirkan kebahagianku ,rabunnya matamu lantaran cemasnya akan kesedihanku kamu sudah banyak memberikan kesenangan materi hingga sekian puluh tanun. Itu semua menambah rasa hormat dan cintaku padamu ,semoga kita dipertemukan kembali pada kehidupan nanti.terima kasih Suamiku..!”.


Dan keduanya pun saling menitikkan air mata haru…



Istri lebih berinsting

Para pria yang terdidik untuk memperkuat maskulinitas membuatnya cemas saat keperkasaannya mulai memudar.Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab pada keluarga tentu kecemasan lantaran usia itu sangat wajar.Namun istri yang membawa ketentraman hidup bagi suaminya memiliki insting.

Insting untuk memperhatikan gejala yang dapat menimbulkan kecemasan dan harga diri suaminya.Insting ini adalah wujud dari rasa syukur atas suami yang bertanggung jawab secara simultan.


Suami sulit ungkap emosi

Suami lebih baik menyimpan rapat rapat kekurangan atau kesulitan yang dihadapi lantaran takut merasa dianggap tak tangguh lagi .Namun juga karena besarnya tanggung jawab terhadap keluarga mereka menutupi kesulitan atau kekurangan karena tidak ingin menyusahkan keluarganya.

Bagi pria mengungkap kata kata bukan persoalan mudah,pria dikenal sulit mengekspresikan emosinya lantaran tidak tahu bagaimana caranya mengungkapkannya.

Seorang istri yang peka akan perubahan perilaku suaminya ,secara emosi semestinya ikut merasakan kegelisahan yag dialami suami. Sekedar mendampingi disisinya atau menentramkan hati suami merupakan support tersendiri bagi suami. Apalagi jika suami percaya untuk bisa berbagi..


Resep Sakinah

Baik suami maupun istri memiliki kebutuhan emosi yang sama,mereka juga bisa sama sama rasional. Bagi suami secara rasional dapat mengenali emosi istri akan membuatnya tidak salah pengertian. Demikian juga seorang istri yang secara emosi dapat mengenal rasionalitas suaminya akan membuat suami merasa memiliki pendamping yang menguatkannya.

Rebutlah hati pasangan anda dengan menyentuh emosi mereka niscaya kelak anda akan dikenal sepanjang masa ,terutama disaat suami/istri berhadapan dengan kecemasannya.



Jumat, 05 Agustus 2011

Aisyah Binti Thalhah RA ,Komunikasi Strategis Membatalkan Perceraian


Study Kasus dari Kitab : Al-‘Iqdul Fariid karya Ibnu Abdi Rabbih :





Penulis menemui beberapa pasangan yang sama –sama panas memilih jalan cerai sebagai satu satunya penyelesaian persolaan.Padahal apabila mereka mau merenungi lebih dalam ,mau berpikir lebih jernih semestinya mereka bisa menentukan pilihan sikap. Bercerai lantaran ego yang terluka , mau menang sendiri atau benar benar sebuah keputusan terbaik buat masa depan.

Dalam kitab Al-‘Iqdul Fariid karya Ibnu Abdi Rabbih :

Al Hasan Ibnu Ali Ibnu Husein pernah berkata kepada Aisyah Binti Thalhah,istrinya ,”Urusanmu berada ditanganmu.”.

Lalu ia menjawab, “ Sungguh ,telah dua puluh tahun urusanku berada ditanganmu dan engkau telah menjaganya dengan baik,kini mengapa aku menyia –nyiakan ketika telah berada ditanganku walaupun sesaat,padahal seluruh hidupku telah aku berikan kepadamu.”

Mendengar ucapan istrinya yang bijak itu ,Al Hasan mengaguminya dan selanjutnya membatalkan perceraiannya.


Firman Allah SWT : “ Dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya ,terkecuali bila melakukan pekerjaan keji yang nyata ( QS. An Nisa ‘;19)



Saya tidak punya kewenangan memberikan referensi pengambilan keputusan buat mereka ,namun saya mencoba mengajak mereka berpikir kembali terhadap keputusan yang mungkin bakal mereka ambil . Inilah kalimat yang saya sampaikan kepada mereka berdua: “Ada baiknya kalian memiliki waktu untuk memikirkan kembali alasan perceraian ,semoga kalian mendapat petunjuk Allah…!”.La Haula Wala Quata ila Billah.

Kamis, 04 Agustus 2011

Bercerai dengan Ikhlash mungkinkah…! Study Kasus kisah Suami Istri dalam kitab Al Mustathraf.


Perbuatan halal yang dimurkai Allah adalah Perceraian…,itu yang selalu kami ingat .Namun saya tak mungkin melanjutkan perkawinan kami, harapan menggapai dimasa depan sudah pupus lantas apa yang bisa saya lakukan keputusan jatuhnya talak sdari pengadilan agama sudah tiba. Apa yang mesti saya sampaikan kepada istri saya.?. Besok saya sudah akan mengemasi barang barang dari rumah..”Seorang bapak muda perkawinan belum genap lima tahun.Namun perceraian sudah harus diterimanya.Menunggu saya menyelesaikan acara Kank Hari Keluarga Sakinah ON AIR.


Mendapat pertanyaan yang tidak mudah menjawabnya itu saya kembali mengulang sebuah kisah suami istri dalam kitab Al Mustathraf,karya Absyaihy. Yang barusan saya jadikan materi siaran.Seperti ini kisahnya:

‘Saat sang istri hendak meninggalkan tempatnya maka mantan suaminya berkata :”Dengarlah ucapanku dan dengarlah pula siapapun yang ada ditempat ini,Demi Allah,sesungguhnya aku bergantung kepadamu dengan penuh harapan,aku menggaulimu dengan penuh cinta,aku belum pernah mendapati rasa bosan kepadamu,akan tetapi takdirlah yang menetapkan segala sesuatu.”.

Selanjutnya ,”engkau mendapat balasan yang baik dari kawan yang baik,aku belum pernah mengecilkan kebaikanmu,aku belum pernah mengeluh kekurangan mu,aku belum pernah mencari lelaki selain dirimu dan aku belum pernah melihat lelaki lain sepertimu akan tetapi tak seorangpun mampu menolak qodha dan kehendak Allah,” jawab sang Istri


Dalam QS Al Baqarah :263 disebutkan,

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha kaya,Maha Penyantun “.

Lalu saya hanya mengatakan kepada bapak tersebut ,Pak jika memang niat awal perceraian adalah untuk kepentingan terbaik berdua ,maka berikan yang terbaik dari yang bapak bisa supaya Allah mencatat bapak sebagai hambanya yang terbaik….Bapak tersebut sedikit lega dan segera pulang…Semoga saya diampuni Allah.AMIN

Selasa, 02 Agustus 2011

Gadis Shalehah Menolak Rayuan.Brave and Learning from The Future


Dalam sebuah kitab” Raudhatul Muhibin” dicertiakan : ada seorang pemuda mencintai seorang gadis ,demikian pula sebaliknya,sehingga hubungan keduanya menjadi berita yang tersebar luas dikalangan masyarakatnya.
Suatu saat keduanya bertemu ditempat sepi dan pemuda itu merayu gadis sambil berkata “ Ayo kita lakukan apa yang dikatakan oleh orang tentang diri kita.”.

Si gadis berkata : “Demi- Allah,jangan sampai aku melakukan hal itu setelah aku membaca firman Allah ,

Teman teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang orang yang bertakwa’. (QS. Az Zukhruf ,67 )


Pelajaran dari kejadian yang menimpa wanita sholeh ini adalah setiap wanita dituntut memiliki brave,keberanian moral untuk menolak termasuk menolak ajakan buruk dari orang yang dicintainya.

Mereka dituntut untuk peka dalam learning from the future bahwa konsekuensi logis dari perbuatan buruk berdampak rasa bersalah dan rasa berdosa sepanjang hidupnya.

Sekaligus menyadari bahwa kekasih teman akrab tidak selamanya menjadi teman akrab tapi bahkan bisa menjadi musuh yang menyakitkan hati apalagi setelah perbuatan buruk dilakukan.