Kank, saya menikah sudah lebih dari 3 tahun tapi sejak menikah sampai saat ini suami ; egois ,suka curiga ,suka murung
,sombong ,selalu merasa tidak diperhatikan dan tidak mau kompromi. Bagaimana
cara menghadapi suami demikian ...?
. dan belanjakanlah (harta bendamu)
di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik. QS Al Baqarah :195
Dalam kepribadian suami yang suka mengkritik sebenarnya
merupakan dari cerminan hasrat untuk mencari pengakuan atas otonomi diri. Latar
belakang orang seperti suami anda
biasanya dibentuk oleh pengalaman /trauma pahit di masa lalu .Karena itu untuk
bisa membangun relasi dan berinteraksi
dengannya dimulai dengan mengakui kebutuhan akan otonomi diri nya. Selanjutnya
inilah beberapa kiat yang biasanya berhasil “menundukkan “kepribadian nya yang “bermasalah”:
Miliki Kepercayaan
Diri Bahwa Anda Istri Yang Patut
Dihargai .
Perlakuan buruk suami yang sudah berlangsung lama biasanya
ada pembiaran saat pertama kali dirinya melakukan perbuatan itu. Sehingga suami
menjadi terbiasa dengan perlakuannya yang dianggapnya tidak melukai anda
sebagai istrinya. Pembiaran yang dilakukan istri biasanya didasari karena
besarnya rasa cinta ,takut kehilangan dan istri
berpikir bahwa suami akan bisa berubah di lain waktu. Padahal seiring waktu
penindasan perasaan itu membuat istri
memiliki perasaan makin tidak berharga dan rendahnya rasa percaya diri. Sementara
suami makin kuat atas perilaku negatifnya itu.
Mulai dengan rasa percaya diri bahwa anda adalah istri yang
patut dihargai membicarakan rencana hubungan harmonis yang mau dirajut di
masa depan ,mulailah mendengarkan kecemasan,harapan dan keinginan yang
disampaikannya disaat ia berbicara dalam
keadaan tenang . Sampaikan dampak yang anda rasakan dan ketidak nyamanan hubungan akibat perilakunya yang tidak menyenangkan Buatlah komitmen untuk menghindari hal hal
yang tidak anda bersama suami kehendaki ,selanjutnya minta ijin suami agar anda boleh mengingatkan tatkala “penyakit-perilakunya” kambuh demi
kebaikan suami sendiri.
Bantulah suami untuk
belajar memiliki rasa percaya
diri serta yakinkan bahwa perbedaan pendapat yang terjadi tidak bakal merusak
harga dirinya. Sehingga suami tidak
harus menggunakan agresivitas mencurigai
untuk memperkuat otonomi dirinya.
Dorong suami untuk lebih banyak menggunakan kemampuan
berpikir dalam menyikapi persoalan
ajaklah suami bersabar untuk tenang dan rileks dalam menyikapi sebuah keadaan. Jika perlu ajaklah
suami menikmati indahnya alam,suasana pantai ,biasakanlah mengingatkan suami untuk tidur ,istirahat olah raga dan menyalurkan hobi secara teratur. Termasuk beribadah secara
konsisten. Ingatkan agar suami dapat mengendalikan hati dan pikiran dengan
mengingat Allah saat emosi mulai muncul. Semoga berhasil..
sepertinyakalau dituluskan gampang....tapi tetep belum bisa menyelesaikan karakter suami itu
BalasHapus