Minggu, 14 April 2013

Kiat Menghadapi Suami Suka Bohong



Saya sedih mengapa suami saya makin kuat bohongnya ,dia lebih suka memilih  hidup dalam kepalsuan  perilakunya sudah saya kenali sejak pacaran dulu tapi sampai kini perkawinan kami hampir tiga tahun. Termasuk selalu merasionalisasi keterbatasan dan kurang gigih dalam berjuang. Tapi saya mencintainya
.Apakah cukup hanya bersabar menghadapi suami seperti kebanyakan kata orang..?



 



‘ dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.’ QS Al Isra’:11

Salah satu alasan mengapa seseorang suka berbohong  disebabkan oleh perasaan cemas dan rasa takut  yang ada dalam pikirannya. Bisa jadi hal ini merupakan pengalaman traumatik atau pernah mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dikarenakan pola asuh atau lingkungan. Sehingga sebagai mekanisme mempertahankan diri terwujud dengan  kebohongan dijadikan senjata untuk menutupi perasan cemas atau kelemahan dirinya. Ia cemas jika berkata jujur orang lain menjadi tahu kelemahannya  sehingga akan meremehkannya. Ia cemas jika tidak bohong orang lain menjadi tidak lagi disukai . Meskipun itu juga kepada anda sebagai istrinya. 

“Perhaps he lies to prevent you for keeping him for something he wants or perhaps to keep  you  from punishing him for  doping something he knows you disapprove of....”Lorenz ,K dalam Bukunya On aggresion


Tidak jarang kebohongan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengharapkan kebaikan bagi sebuah hubungan  atau keadaan. Yang dilakukan adalah menunda waktu dengan alasan mencari kondisi yang tepat untuk menyampaikan. Lebih parah lagi tipe suami ini enggan terbuka mengatakan perasaan yang sebenarnya. Dia mendambakan suasana yang serba membuat kepuasan batin dan kenyamanan dirinya.

Tuntutan dan harapan yang tidak kesampaian membuatnya menjadi cemas dan tidak jarang mendorongnya untuk frustrasi. Lantaran tipikal perilakunya adalah safe player maka ia kelihatan  kurang gigih  dalam memperjuangkan cita cita dan harapannya ,dan memilih merasionalisasi atau mencari alasan pembenar dari “kegagalannya”.perilaku ini dipilihnya untuk menghindari cibiran dan cemas akibat akibat kekecewaan.
Setelah anda mengetahui beberapa alasan perilaku yang menyebabkan suami menjadi pembohong.. 

Selanjutnya mulailah dengan merenungi kembali alasan anda memilihnya menjadikan pemimpin rumah tangga dan kekasih anda. Kecenderungan anda menyukai perilaku suami yang memiliki kebiasaan bohong adalah karena suami terlihat sebagai berikut:

·         Ia adalah seorang yang mendatangkan perasaan nyaman kepada anda lantaran  tidak ingin konflik , takut ditolak dan menghindari kecemasan dalam sebuah relasi. Meskipun untuk melakukan ini dia harus berbohong minimal mengingkari perasaannya sendiri. Oleh karena itu berupayalah anda mendatangkan perasaan nyaman bagi suami jika dia melakukan sebuah kesalahan ,kegagalan atau tidak setuju dengan pernyataan anda. Sehingga ia  merasa tidak harus berbohong untuk  menyampaikan hal yang sebenarnya.

·         Suami anda suka pada keserasian dan keharmonisan untuk itulah dia harus selalu mengkondisikan dirinya agar bisa terus diterima  dan tidak ditolak kehadirannya. Karena itu tunjukkan bahwa  anda amat menghargai pendapatnya walaupun mungkin   anda berselisih pendapat dengannya. Tumbuhkan rasa aman bagi dirinya terlebih dahulu sebelum anda mengklarifikasi persolannya yang sebenarnya.   

·         Perihal kurangnya daya juang dalam meraih harapan lebih banyak dikarenakan dirinya memiliih zona nyaman dikarenakan takut kecewa jika gagal. Mengahadap hal ini maka tumbuhkan perasaan berharga dalam dirinya melalui ungkapan terima kasih dan bersyukur atas perjuangan dan capaiannya. Sehingga dirinya merasa memiliki harga diri yang positif sekaligus memiliki kepuasan atas pencapaiannya. Dengan demikian dia akan berusaha mencapai yang lebih baik untuk meningkatkan kepuasan pada perjuangan dan pencapaian berikutnya.

“Bersabarlah atas perilaku suami yang tidak anda sukai,temukan alasan yang menyebabkan anda memilihnya sebagai suami  selanjutnya bangun komitmen  untuk kebahagiaan rumah tangga bersama.”


 

2 komentar: