Entah karena tidak ingin ribut,enggan konflik atau benar benar takut
dengan pasangan kadang kita tidak
“berani”marah kepada suami padahal ,dengan memendam marah perasaan tidak nyaman
mengganggu kehidupan. Sementara jika tidak marah ,suami tidak kunjung memahami
bahwa persoalan bisa menjadi lebih genting atau parah ,lantas bagaimana
mengatasi perasaan sulit marah kepada suami…?
·
Marah adalah
sebuah indikator emosi yang muncul atas ketidaksesuaian segala sesuatu
sebagaimana mestinya, artinya anda pantas marah jika ada pelanggaran batas
prinsipil yang bisa merusak sebuah tatanan. Kemarahan anda adalah untuk
memperbaiki keadaan dan bukan sekedar
melampiaskan emosi yang terpendam dengan persoalan yang tidak jelas
,pelampiasan kesedihan atau kekecewaan,
·
Anda berhak
merasa tersinggung atau mempertahankan diri jika anda dipojokan ,direndahkan
dan dilecehkan, meski kadang ucapan balasan serangan kepada anda
menyakitkan dan lebih sinis dikarenakan naluri mempertahankan diri.
Namun biasanya teriakan dibalas teriakan
dan serangan dibalas serangan tidak akan dapat menyelesaikan persoalan
justru bisa bertambah runyam. Tenangkan diri ,minta suami duduk “empat mata “
bersama anda dan katakan bahwa anda sangat tidak sukan perlakuannya jika
hubungan ingin terus berlangsung secara tegas: “saya tidak mau kejadian ini
terulang lagi ..ini yang terakhir ..!!”,
·
Jangan
beranggapan bahwa anda akan ditinggalkan jika anda tidak memiliki rasa marah
,dan anda memilih untuk diperlakukan dengan tidak manusiawi oleh suami.
Sadarilah kemarahan yang beralasan dan menginginkan kebaikan dimasa depan tidak
akan membuat diri anda tidak di cintai.
Justru lantaran rela dihinakan atau dilecehkan, suami merasa anda bukan istri
yang patut dihargai, marah yang ingin memperbaiki kedaan dengan cara
penyampaian yang baik adalah sebuah keharusan..!
·
Jika anda
memendam rasa marah ,padahal anda merasa perlu marah untuk memperbaiki keadaan
maka bisa berakibat pada gangguan psikologis
dan fisik. Untuk itu milikilah harapan
yang logis dan realistis agar ketika anda marah lantaran memang perlu untuk
marah orang lain marah anda akan dipersepsi sebagai logis dan realistis.
Wanita cenderung didominasi oleh faKtor emosi
,namun bukan berarti kemarahan para istri tidak bisa memperbaiki keadaan..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar