Momo Indi, Indonesia Talented Professional Model |
“Papa tadi saat aku disekolah , teman ku bercerita bagaimana dia dulu
saat kecil menjadi juara menggambar dengan piala pialanya. Aku sih suka banget
ceritanya...! . Kata seorang anak kelas IX kepada Ayahnya.
Ketika seorang anak (perempuan) bercerita merupakan kepuasan
batin, mereka merasa dengan bercerita dia dapat melepaskan beban yang ada
dipikirannya, merasa dapat berbagi
pengalamannya dan merasa diakui keberadaannya karena ada yang mau mendengarkan.
Bagi orang tua mendengarkan cerita anak perempuannya adalah moment yang tepat
untuk lebih erat (emotional attachment)
dan menjalin komunikasi yang harmonis dengan mereka sekaligus dapat “mengukur “ siapa teman
bergaulnya. Agar anak perempuan bisa
lebih terbuka kapada anda inilah beberapa kiat yang bisa anda lakukan:
1.
Stimulasi hasrat berceritanya dengan menanyakan
pengalaman yang didapatnya disekolah atau lainnya. Dengan demikian anak akan
merasa penting untuk bercerita kepada anda.
2.
Respons ceritanya , dengan mendengarkan dan
menyimak celotehnya yang kadang kadang tidak penting bagi anda.
3.
Tunjukan bahwa anda sangat suka mendengarkan
cerita dengan berkomentae atau memperhatikan dirinya saat bercerita.
4.
Gunakan dialog dengan anak khususnya untuk
persoalan yang harus diputuskannya dengan mengajak nya berpikir kritis, sebab
akibat, manfaat kerugian, baik buruk benar salah. Dengan lebih banyak
memberikan kesempatan bagi anak mengungkapkan pendapatnya, tugas orang tua
hanya mengarahkan jika dipandang perlu.
5.
Berikan kebebasan dan kepercayaan anak perempuan mengembangkan wawasan dan
informasi berkaitan dengan keilmuan , keberbakatan dan pergaulan dengan prinsip prinsip yang telah
disepakati bersama.
Dengan memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada anak
perempuan mereka akan dapat mengembangkan potensi diri secara cerdas, tanpa
anak merasa mendapat paksaan dan tekanan dari orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar