Kank,
saya bukan tidak setuju suami lebih sering plesir dengan segala macam
komunitasnya, tapi saya juga khawatir kesehatannya, lantas apakah boleh saya harus asertif, bukankah tugas istri juga mengingatkan
suaminya..?
Sikap asertif adalah
sikap menempatkan segala sesuatu sebagaiamna mestinya untuk kepentingan terbaik
dirinya dan keluarga adalah sikap yang harus dijunjung tinggi para istri,
dikarenakan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka yang menderita
bukan hanya suami tapi juga istri dan juga seluruh keluarga.
Namun kebiasaan tegas
ini sulit dilakukan jika pola komunikasi dan interaksi selama ini tidak
terjalin , entah alasan karena anda tidak ingin ribut, terlalu cinta atau
beragam dalih yang cenderung anda lebih banyak mengalah membuat anda semakin
sulit untuk memluai sikap asertif. Apalagi jika pola asuh dan karakter yang
sudah anda miliki sejak lama memang anda sulit bersikap tegas. Maka semakin
bertambah sulit memulai sikap tegas.
Jika memang anda berniat
memperbaiki keadaan sikap tegas kepada suami harus segera anda mulai dengan cara
sebagai berikut ini
Mulai Dari Niat.
‘Niatkan dalam diri anda untuk membuat suami ingat dengan kesehatannya”,
sehingga ketika anda menyampaikan ungkapan kecemasan atau kekhawatiran terhadap
apa yan terjadi tidak dipersepsi oleh suami sebagai larangan atau perlawanan
dari anda melainkan kasih sayang seorang istri.
Dengarkan Bantahannya
“Dibalik bantahan terdapat rahasia harapan yang tersembunyi”. Bisa jadi
suami menggunakan mekanisme mempertahankan ego untuk membantah, karena manusia berkecenderungan
enggan mengakui kebenaran dan lebih suka membantah karena takut dianggap
lemah. Jika ini terjadi maka berupayalah
mendengar dengan penuh empati apapun
yang disampikan suami tanpa anda potong
atau sela pembicaraannnya, agar suami merasa bahwa anda juga menghargai “ketidakberdayaannya”,
Negosiasi (berbantahlah
dengan argumen yang lebih baik)
“Beritahukan bahwa anda bisa mengerti “ketidakberdayaan”nya” ,
Mungkin memang suami anda benar benar tidak berdaya menghadapi “tekanan”
perasaan dan komunitasnya, dan anda senang jika anda pun bisa menyetujuinya.
Namun ada baiknya anda juga mengingatkan arti prioritas tanggung jawab , resiko dan kecemasan serta
harapan anda dan putra putri anda. Sehingga perlahan tapi pasti dia menyadari
kekelliruannya selama ini. Tanpa harus
menimbulkan keributan yang berarti.
Beri Waktu
Bukan hal mudah suami melakukan perubahan
sikap apalagi secara mendadak. Berikan waktu bagi dirinya untuk mengambil
keputusan dan sikap, mengurangi kegiatan bersama komunitas penggila hobby.
Ingatkan dengan cara yang lebih baik dan lemah lembut agar dia merasa bahwa
keputusan ini juga untuk kepentingan terbaik bagi dirinya. Tak ada salahnya
anda pun bergembira dengan kegembiraannya sat berhasil menetapkan keputusan.
Boleh jadi suami anda
memang kesulitan mengambil keputusan untuk mengurangi kegiatan bersama
komunitasnya karena kebingungan kapan dan bagaimana caranya..? tentunya anda
sebagi istri salehah yang paling tahu
caranya..!
Ada baiknya bagi anda
untuk membuka Al Qur’an Surat An Nahl :125 untuk memperkuat keimanan anda,
Walallhualam bisowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar