Tegaknya suatu bangsa tergantung bagaimana para perempuannya, maka perempuan harus lebih cerdas dan bijak dalam membentuk karakter anak bangsa.
Sabtu, 03 April 2010
Masih Cinta tak Harus Menderita !
KankHari Insight Mangement seri
Masih Cinta,tak harus Menderita
Secara tidak sengaja,pada saat saya mampir makan siang di food court Delta Plaza ,tiba tiba saya dihampiri seorang wanita muda. Saya ingat benar dia adalah Ais,nama sebutan saja ,ya!.Mahasiswi yang kurang lebih sepuluh tahun yang lalu saya ikut “ber-ji-ba-ku”. Memperjuangkan dia dan Dedi calon pasangan suaminya mendapat kan restu dari orang tua Ais . Dan memang perjuangan saya tidak sia –sia pernikahan pun terlaksana.walau dalam hati orang tua Ais masih ada ganjalan.
Semenjak pernikahan itu saya memang sudah tidak mendengar kabar beritanya lagi,sampai pada pertemuan siang ini .Ais pun menceritakan sejarah perjalanan suka dan gembiranya bersama suaminya.Sampai suaminya akhirnya berselingkuh dengan seorang gadis asal daerah luar jawa. Dan akhirnya Dedi pun menduakan Ais sebagai istri. Dedi tinggal bersama istri mudanya didaerah asalnya.
Sudah cukup banyak derita dan airmata saya terima bersama Dini,putri semata wayang melacak jejak bapaknya. Namun Dedi memilih untuk melupakan kenangan masa lalu.
Ais harus menjadi single parent berjuang sendirian menghidupi dan mendidik anaknya. Proses cerai talak sudah berlangsung walau Ais mati –matian menolaknya.Karena bagi Ais ia masih cinta dan berharap kelak suaminya kembali.Kadang cinta menjadi tak rasional mengingat latar belakang pendidikan Ais sarjana.Saya jadi tahu cinta tak mengenal jenjang pendidikan.Pada akhirnya status janda diemban juga k
Karena terlalu banyak sudah energy yang tertumpa untuk mempertahankan perkawinananya yang sudah karam.
Kini Ais didekati seorang Duda yang hendak melamarnya,hubungan sudah berlangsung satu tahun . Duda beranak dua ini pun sangat sabar menanti persetujuan dari Ais untuk sepakat memulai hidup baru. Terlebih lagi masih kata AIs ,duda tersebut justru berupaya mendapat restu dari Dini putri Ais.Tapi “saya gak cinta sama dia kank”
Saya bilang:”Kok Mau jalan Bareng ?” .
” Habis dia baik saya gak tega menolaknya”.jawabnya.
“Saya harus bagaimana kank”.Katanya.
“Apa yang membuat kamu keberatan menerima lamarannya ,bukankah Dini sudah setuju ?”
“Saya masih cinta dengan Suami saya dulu !.
“Sampai kapan kamu menunggu ?”
Dia pun terdiam,mulai menitikkan air mata .
Karena saya iba saya coba ganti topic pembicaraan, “dimana Dini sekarang itu…?”. “sedang bermain dengan calon Ayahnya di Mc Donald.Saya pun tersenyum”.
Saya mendapat SMS untuk melanjutkan pekerjaan , maka saya hanya berpesan”Mungkin kamu masih berharap ada keajaiban Dedi kembali,tapi tidakkah kamu pertimbangkan kebahagiaan Dini untuk saat ini dan masa depan..,Jangan mengharap sesuatu yang tak pasti karena untuk yang sudah kamu hadapi harus kamu nikmati. Sambil saya mengantarnya untuk menemui Dini putrinya dan sang calon.
Berselang satu minggu Ais diantar sang calon dan Dini putrinya datang kerumah mngantar undangan penikahan , sambil setengah berbisik ‘Saya cepet –cepet ambil keputusan sebelum berubah pikiran !”. katanya
Selamat menyosong hidup baru Ais, Hidup terlalu indah untuk disia –siakan walau atas nama “cinta “!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar