“Allah menjadikan untukmu rumah rumah kediaman sebagai
tempat ketenangan” ( QS An Nahl: 8)
“Itu loh peran Chihan
dalam Hasel dan Cansu itu benar benar menggoda, sudah suami sempurna ayah yang
bijak lagi , pokoknya idola setiap wanita”, celetuk ibu ibu yang lagi
kongkow di restaurant pasar swalayan dimeja sebelah, saat saya makan siang sehabis bertandang
kekantor klien.
Sudah semestinya idola para istri adalah suaminya sendiri
bukan idola lain seperti tokoh tokoh rekaan dalam sinetron tayangan televisi.
Namun kenyataannya jarang para istri mengidolakan suaminya sendiri selepas masa
bulan madunya berakhir, dimana setelah
fase bulan madu masing masing individu kelihatan
benar aslinya (belangnya) sehingga bayangan tentang mimpi mimpi indah begitu
cepat berlalu ,ciie ciie...! Makanya sangat sulit bagi pasangan untuk
mengidolakan pasangannya sendiri sendiri.
Namun apa saja sih yang diidolakan wanita terhadap laki laki
yang menjadi suaminya sebagai seorang pemimpin, berikut catatan kumpulan hasil
konseling dan pertanyaan pada “kajian keluarga sakinah” dimana saya menjadi
narasumbernya:
1.
Seorang pemimpin adalah seorang yang setia pada
janjinya, artinya wanita menghendaki seorang suami yang benar benar setia
terhadap komitmennya pra nikah , saat ijab qobul dan pasca pernikahan alias
saat menjalani kehidupan berumah tangga. Karena wanita paling benci dikhianati.
“buat saya yang penting dia bisa
dipercaya, karena kepercayaan itu dasar dari sebuah hubungan”, kata
seorang “jamaah” perempuan usia 27
tahunan yang baru saja memutuskan untuk menggugat cerai suaminya lantaran
selingkuh.
2. Seorang
pemimpin adalah seorang yang memenuhi kewajiban sebelum diminta. “saya tahu penghasilan suami saya tidak
besar namun dia beruasaha keras untuk memenuhi kebutuhan kami , saya bersyukur
suami saya benar benar tahu arti
tanggung jawab”. Ada banyak kasus banyak para istri harus membanting
tulang memenuhi kebutuhannya sendiri sementara suami benar banar tidak
bertannggung jawab atas pemenuhan kewajibannya.
3. Seorang
pemimpin memiliki kemampuan menghargai rekan kerjanya, dalam hal ini para istri
merindukan pujian dan sanjungan dari suaminya. “saya bersyukur suami saya itu orangnya nriman jeng, kami sediakan menu
makanan apa saja selalu habis dilahapnya, dan beliau selalu memuji masakan saya
enak , walaupun saya sih meras biasa saja”.
4. Seorang
pemimpin tidak pilih pilih dalam berbuat
kebaikan. “Saya bangga dengan suami saya
dia baik kepada siapa saja , pada orang tua saya , kakak adik dan semua orang,
ya tapi beliau nggak mau disebut orang baik , katanya semua yang dilakukannya
biasa saja”
5. Seorang
pemimpin bukan hanya memerintah tapi juga membantu. “ setiap hari minggu
,gantian suami saya jeng yang seterika baju kerjannya dan bahkan bantuin saya
didapur , maklum dulu saat kuliah suka masak sendiri di kos kosan. Seorang
istri amat senang jika suami juga memahami tantangan pekerjaan yang
dijalaninya.
6. Seorang
pemimpin tidak akan mencari cari kesalahan crewnya, “ Saya jengkel sama suami selalu saja ada yang dianggapnya nggak benar dari yang saya
lakukan mulai dari pekerjaan rumah , dandanan , pakian dan apa saja selalu
membuat kami ribut soal hal hal sepeleh , padahal kalau menurut saya saya sudah
tunai kan semua kewajiban saya”.
7. Seorang
pemimpin berupaya memperbaiki keterbatasan atau kekurangan teamnya. “ saya
senang saat saya ingin mengembangkan minat saya dibidang fashion saya
dkursuskan dan dibelikan mesin jahit. Meski saya tahu saya tidak sempurna
sebagai istri karena sampai sekarang belum bisa memberikan momongan”.
8. Seorang
pemimpin adalah konselor yang handal ,dimana seorang istri lebih percaya untuk
mencurahkan isi hati kepada suainya sendiri daripada kepada orang lain. “ saya senang suami saya mau mendengar
keluhan saya, walau kadang dia sendiri sepertinya harus banyak menyelasaikan
tugas yang dibawah pulang namun selalu menyediakan waktu”.
9. Seorang
pemimpin mau menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya. “Yang menarik dari suami saya adalah beliau
tidak pernah mengungkit ungkit masa lalu saya yang kelam. Beliau mengatakan
yang penting saat ini kamu adalah istri dan ibu yang baik bagi keluarga ini,
saya akhirnya semakin hormat.
Sebenarnya masih banyak pengakuan
ibu ibu jamaah pengajian “keluarga sakinah” namun ada baiknya kita bahas lain
waktu, setuju. Kalu begitu bersambung saja ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar