“Jadilah bumi niscaya mereka akan
jadi langit yang bakal menaungimu dan mengirim hujan sebagai keberkahan dari
rezekimu..” Kank Hari Santoso
“Sangat menakjubkan Bunda Shaleha (bukan Nama sebenarnya)
sekalipun kesibukannya luar biasa masih saja menyempatkan diri untuk menelpon
suaminya ,menanyakan apakah sudah makan siang dan sholat,padahal perkawinan sudah
lebih dari 25 tahun ”. Demikian kata
sekretarisnya .
Bunda Shaleha ,adalah seorang
direktur sebuah perusahaan multinasional yang juga mengelola beragam yayasan
serta menjadi dosen di beberapa Universitas. Setiap ownernya membuka antor
cabang baru ia selalu dilibatkan dalam pengelolaan untuk merancang sebuah
sistem koorporasi yang akan dijalankan.
Seperti yang dikatakannya makin tinggi
kedudukan dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan ,makin harus rendah hati dan tinggi
akhlaknya. Mengapa ..? Karena untuk wilayah pekerjaan yang lebih banyak
menuntut conceptual skill menuntut keahlian mental
attitude dan non teknis untuk
menemukan solusi strategis dari segala macam persoalan. Disamping
seorang leader dituntut untuk memiliki kemampuan how to grabs the people melalui
empati dan komunikasi yang efektif.
Berbekal softskill inilah Bunda
Sholeha berupaya untuk menciptakan keseimbangan yang harmonis dalam membina
keluarga termasuk berkomunikasi efektif dengan anak dan suaminya. Beliau sadar
sebarek kegiatan yang banyak menyita waktu itu tidak terlepas dari dukungan
anak dan suami.
Sabda Rosulullah SAW: “Sebaik baik
istri adalah perempuan yang menyenangkan setiap kali dipandang,.......”
(HR. Tabrani )
Bagi seorang laki laki khususnya
suami,yang sudah tertanam dalam stigma masyarakat dan diposisikan sebagai
pemimpin keluarga dalam agama. Tentu superior ego sudah melakat sejak dini ,apalagi budaya
patriakhi meletakan posisi laki kali diatas perempuan. Sehingga tidak bisa disalahkan
jika sebagian laki laki merasa dirinya
harus lebih superior dari
perempuan. Inilah cikal bakal ketidak harmonisan pasangan suami istri dalam
rumah tangga jika kesalah pahaman dalam memaknai kedudukan peran masing
masing dalam keluarga tidak berjalan
optimal.
Perempuan abad 21 penghuni syurga akan enhance her outlook on her job as well as her marriage”. Artinya keberanian
untuk melihat bahwa keluarga memiliki peranan penting dalam menentukan
kesuksesan dan kebahagiaan yang telah
diraihnya. Oleh karena menempatkan anggota kelurga sebagai personal yang harus
dihargai dan diperhatikan menjadi prioritas utama bagi perempuan yang memilih
berprofesi sebagai perempuan karir. Apakah artinya sukses jika keluarga harus
menderita ,itulah yang disampaikan beberapa ibu top manager yang dismapaikan kepada
saya. Perempuan karir cenderung lebih memprioritaskan kepentingan keluarganya
daripada karir profesinya walaupun tetap menjujung tinggi nilai nilai
profesional.
Seorang istri dan perempuan yang
dapat menjalankan hak den kewajibannya secara optimal ,bukan saja menjadi “ibu”
yang dapat melindungi suami dan anaknya namun sudah dapat dipastikan
mendapatkan catatan tersendiri dari Allah untuk mendapatkan balasan syurganya.
“Dan orang orang yang beriman
serta beramal shleh ,mereka itu penghuni syurga mereka kekal didalamnya”. (QS .
Al Baqarah 82 )
Perempuan perempuan yang
mengamalkan keimanannya dan mendatangkan kebaikan bagi orang lain terutama
keluarga dan suaminya adalah termasuk dari kategori yang dimaksud.Wallahualam
bisowab.
Setinggi apapun jabatan perempuan
dalam karir sebenarnya tidak terlepas dari dukungan suami dan anak nya oleh
karena itu Perempuan Abad 21 Penghuni Syurga akan memegang prinsip, “jadilah
bumi niscaya mereka akan jadi langit yang bakal menaungimu dan mengirim hujan sebagai keberkahan dari rezekimu..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar