Pada dasarnya jarang suami yang mau mengakui kalah dengan
istrinya sehingga dalam mekanisme mempertahankan diri mereka cenderung
memaksakan ego superioritasnya. Namun patut anda fahami bahwa harapan suami
untuk menjadi yang unggul, sebenarnya amat bergantung pada dukungan dan peranan
istri. Berikut kiat agar anda tidak
hanya menjadi survivor,karena
superioritas suami ;
- Setinggi apapun pangkat dan jabatan anda,suami terdidik dan dibentuk oleh pola asuh sebagai kepala rumah tangga, tujukkan bahwa anda senantiasa dalam barisan jamaahnya selama dalam batas prinsip prinsip kebenaran menurut ajaran agama yang anda yakini dan akal sehat. Dengan demikian para suami tidak harus “meyakinkan” anda dengan superioritasnya.
- Jangan segan untuk
bersedia mendengarkan keluhan kecemasan ,harapan dan keinginan suami,
karena dibalik “ketangguhan” superioritasnya mereka juga manusia yang
membutuhkan tempat berkeluh kesah. Bukankah pada dasarnya persoalan suami
juga merupakan persoalan anda juga mengingat suami pasti mendatangkan
persoalan bagi anda atas perubahan sikapnya atas persoalan yang mereka
alami.
- Bantulah suami anda untuk
dapat menghindari melakukan kesalahan
dikarenakan melakukan kesalahan terutama ketika mereka melakukan
pelanggaran maka akan terjadi perubahan perilaku dan cara memperlakukan
anda. Tentu saja anda sendiri sebisa mungkin memperkecil melakukan
kesalahan.
- Jangan ciptakan
perselisihan dengan suami , berupayalah untuk tidak saling berdebat mengingat suami biasanya
mengandalkan kekuatan logika untuk memenangkan perdebatannya sehingga anda
juga merasa tidak nyaman dalam perselisiahan itu. Mempertahankan prinsip
dan pendapat boleh saja asal jangan memusuhi pribadinya. Suami sebagaimana
anda ingin dicintai dan dihormati.
- Ajak suami menemukan
solusi yang baik ,”lantas sebaiknya bagaimana bang..?”. daripada sekedar
memperdebatkan kebenaran yang hanya
mendatangkan perbedaan yang makin tajam. Bila anda tidak enak hati atau
perasaan yang tidak nyman kepada suami sebaiknya anda katakan .hadapi
bicarkan baik baik . Karena memendam persaan tidak nyaman hanya akan mendatangkan persoalan baru.
“Dibalik superioritas seorang
suami , istri sebenarnya dapat belajar
banyak untuk membangun relasi yang lebih harmonis”. Kank Hari Insight Management
Tidak ada komentar:
Posting Komentar