Jumat, 28 Januari 2011

Tata Nilai Keluarga



Tata Nilai Keluarga

Karakter Keluarga

Pada saat saya memberi” kuliah” dalam acara seminar Psikologi Social diFakultas Psikologi Untag ,Anisa sang moderator mahasiswi semester VII yang sekaligus penggagas acara itu bertanya :” Kank, bagaimana agar keluarga itu bisa harmonis ..?

Sebagai konsultan keluarga yang telah menggeluti konsultasi keluarga lebih dari lima belas tahun ,saya tidak menemukan resep ideal keharmonsian keluarga.Karena masing masing keluarga punya konsep “idealnya” sendiri dan unik ..!

Namun jika saya amati pola dalam keluarga bahagia sekaligus harmonis itu memiliki tata nilai yang dipegang teguh oleh masing masing anggota keluarga itu.

Pertama, Insiatif Individu

.Dalam menjalankan peran dan status, anggota keluarga sudah semestinya memiliki insiatif individu dalam menjalankan kewajiban dant anggung jawab .Masing masing.berinsiatif menjalani tugas dan kewajiban serta pelayanan optimal kepada pasangannya. Seperti membetulkan atap kamar yang bocor oleh suami tidak harus menunggu diomeli istri,atau sebaliknya menyediakan sarapan pagi suami tidak menunggu suami bersungut sungut dan marah..

Jika ini menjadi kebiasaan akan lebih mudah ketika menjadi orangtua dalam memerinatah anak dalam berinsiatif menjalankan tugasnya masing masing karena meniru perilaku orang tuanya.doronglah anggota keluargauntuk berani menerima tanggung jawab melebihi kewajibannya.


Kedua, Arah Keluarga


Menikah ibarat mengarungi bahtera menuju samudra kehidupan ,bisa dibayangkan jika mengarungi samudra tidak tahu arah tujuan. Bukankah akan terombang ambing oleh hempasan cobaan hidup…

Arah keluarga biasanya meliputi cita cita yang merupakan rencana jangka panjang. Dari pengamatan saya rencana jangka panjang itu hanya meliputi pencapaian materi dan gengsi. Semestinya cita cita itu meliputi internalisasi perilaku kebaikan dan karakter keagungan hamba Tuhan. .Sedangkan cita cita biasanya dimulai dari kebiasaan perilaku sehari hari ambil contoh, apakah anda cuma memuaskan keinginan pribadi yang bersifat sesaat dari pada ingat tugas dna kewajiban sebagai pasangan..!


Ketiga ,Toleransi dan Fleksibilitas

Sekalipun untuk mencapai i tujuan /cita cita kehidupan harus gigih berjuang itu tidak berarti tidak boleh ada keslahan. Banyak pasangan tidak bisa memaafkan kesalahan kecil pasangan bahkan membiarkan menjadi “kobaran api” besar dari kemarahan ,sehingga berakhir dengan perpisahan. Dalam kehidupan nyata kesalahan dan konflik itu tidak dapat dihindari ..!Jadi miliki kecakapan toleransi dan flesibilitas dalam berinteraksi dengan anggota keluarga.

Keempat ,Integritas dan identitas keluarga

Integritas merupakan komitmen pribadi untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya baik secara lesan maupun perilaku. Jika hubungan keluarga didasari landasan saling percaya maka keluarga itu akan kuat. Karena masing masing anggota keluarga dapat berbahagia dan mengembangkan diri .Sehingga berkeluarga memiliki kebermaknaan didalam kehidupan pribadi. Hubungan saling percaya ini dapat menjadi identitas keutuhan dan keharmonisan rumah tangga.


Sudahkah anda menyusun tata nilai keluarga anda …!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar