![]() |
Kank Hari Santoso, Kajian Keluarga Sakinah Dharma Wanita Pemprov |
Kalimat Bunda Khadijah
ra.yang mampu mententramkan hati rosul saat menerima wahyu pertama;
“Demi Allah, Allah
tidak akan menghinakanmu selama selamanya. Karena sungguh engkau menjalin
silaturahmi, menanggung orang lemah , memenuhi kebutuhan orang miskin dan engkau
menolong menegakkan kebenaran”. Muttafaq
alaihi, diriwayatkan Bukhari dalam Kitab Bad’il Wahyi dan Muslim “Kitabul
Iman”.
Pembelajaran yang bisa
didapatkan dari kisah ini adalah seorang istri diharapkan mampu memberikan
ketenangan disaat suami dilanda cemas karena berhadapan dengan beragam “kesulitan”.
Mengingat beban yang diderita seorang suami bukan hanya persoalan fisik namun
juga mental emosional. Sehingga suami membutuhkan peran seorang perempuan yang
meneduhkan hati disaat cemas dan gelisah sebagaimana yang pernah didapat
dari ibunya dulu.
Christine Whelan dalam bukunya Marry Smart: “The Intelligent Women’s Guide to True Love”
mengatakan bahwa” pria abad ini
lebih tertarik pada perempuan yang lebih bertanggung jawab, terpelajar,
memiliki stabilitas emosional dan prospek finansialnya bagus. Peningkatan
peluang pendidikan dan karir bagi perempuan berbanding lurus dengan peningkatan
pria untuk berbagai beban termasuk beban keuangan dengan calon istrinya”.
MENGAPA ..?
Ketidakstabilan emosi
istri yang tercetus dalam kemarahan bukan hanya menakutkan bagi perempuan
lantaran memendam rasa marah yang tidak mampu diutarakan dan akan menjadi “bom
waktu” meledak merusak segalanya. Namun juga menakutkan para pria, kemarahan
istri dapat membuat pria menarik diri
bahkan lebih jauh dapat merangsang symptom fisik stress. Tekanan darah mereka
naik, denyut jantung mereka meningkat lebih cepat, sehingga mengambil sikap
lebih waspada dalam menghadapi istri dan konflik yang bakal terjadi bahkan
benar benar menghindari pertemuan dengan istrinya.
Ketidak harmonisan ini
akan cenderung mengganggu kehidupan seksualitas, kehilangan hubungan emosional dapat membuat
perempuan tidak lagi berminat terhadap seks, dan sang suamipun cenderung
menghindari keintiman dengan istrinya. Hubungan seks yang tidak harmonis akan
memperdalam kebencian dan meretas jalinan relasi suami istri. (Rick Hanson, Ph.D , Mother Nurture: A Mother’s Guide to Health in Body, Mind and Intimate Relationship)
APA YANG PALING
DIHARAPKAN SUAMI DARI ISTRINYA..?
1. Waktu kebersamaan,
sesibuk apapun kegiatan istri baik karir, rumah tangga atau social suami
membutuhkan waktu agar bisa ‘berdua’ bersama istrinya sebagaimana masa pacaran
atau pengantin baru dulu. Agendakan s waktu secara tulus untuk bisa berduan kembali bersama suami, agar suami
merasakan kehadiran seorang istri.
2. Beri contoh jangan dikomentari, suami mungkin
sangat ingin membantu pekerjaan rumah tangga seperti membuatkan kopi, sesekali menyiapkan sarapan,mencuci dan strika baju ,
mekipun anda tidak yakin bahwa suami bisa mengerjakannya dengan baik , suami
lebih butuh diberi contoh daripada dikomentari saat mengerjakannya, karena pada
dasarnya tak ada orang yang suka dinilai pada saat berniat ‘belajar “membantu
pasangannya. Dengan demikian istri akan
lebih mudah mendapatkan pertolongan disaat kesulitan atau meminta bantuan suami.
3. Suara lembut yang
meneduhkan , bukan teriakan. Siapapun akan lebih mudah tersentuh dengan suara
yang lembut daripada teriakan yang menyakitkan telinga demikian juga, kalimat
yang meneduhkan hati membuat suami merasa diakui , dihargai dan dicintai .
4. Hindari kalimat “kamu
selalu salah”, kata selalu
menunjukkan bahwa suami tidak
pernah sama sekali melakukan kebaikan , hal ini akan membuat suami merasa dihakimi
sebagai sosok yang jelek selama hubungan perkawinan ,sehingga bisa berakibat
tidak baik pada relasi suami istri sekligus menyakiti harga diri suami. Dan
istri pun akan dianggap sebagi istri yang tidak pernah bersyukur, perihal tersebut Nabi bersabda; “ Allah tidak akan melihat kepada istri yang
tidak tahu berterima kasih kepada suaminya dan ia tidak merasa cukup darinya”.
HR Nasai “Isratun Nisa’
Apa selanjutnya.. ?
“Segera perlakukan suami sebagaimana anda ingin diperlakukan meskipun
suami adalah pemimpin keluarga , namun dia membutuhkan istri yang bijak sebagai
pendamping kepemimpinannya..’Kank Hari Santoso , Penceramah dan Konsultan
Keluarga Sakinah, Sehat dan Sejahtera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar