Tegaknya suatu bangsa tergantung bagaimana para perempuannya, maka perempuan harus lebih cerdas dan bijak dalam membentuk karakter anak bangsa.
Sabtu, 15 Mei 2010
”Benarkah Keluarga dapat mencetak Insan Mulia …Kank Hari .. ?
Benarkah Kemuliaan Insan dibentuk oleh Keluarga ?
Ibu saya orang nya sangat cerdas dan aktivitas luar biasa .Saya rasa, ibu sangat menikmati dunia nya.Ibu sangat jago dalam pelajaran Science, Pada saat SMA ibu pernah mendapat bea siswa atas prestasinya dibidang nya itu.Demikian juga pada saat kuliah ibu memiliki nilai IPK 3,85,nyaris sempurna.Saat saya dan adik belum lahir ibu pernah mendapat bonus keliling Eropa dari instansi tempatnya bekerja,sayang ayah tidak ikut karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Saat ini ibu sudah selesai program S2 dan berencana sekolah lagi.Saya bangga pada ibu walau ibu sangat keras dan “perfect” kalau sudah berbicara prestasi sekolah!.
Sepulang dari basket ball di SMU tempat saya sekolah,saya sangat tekejut melihat ibu menangis.Sendirian duduk di ruang keluarga !. Saya bertanya ,’mam,what’s the matter ?” I feel so useless “,she said.Namun ibu lebih memilih diam dan meminta saya untuk segera mandi dan istirahat. Sementara ibu saya bergegas masuk kamar dan tdak lama kemudian keluar entah kemana. Pemandangan ini memang bukan cuma sekali,hampir tiap hari. Hanya baru saat ini saya melihat ibu bisa menagis,biasanya saya justru sering mendengar suara ibu yang paling keras membentak-bentak ayah. Ayah memilih diam dan pergi hingga pulang pagi.
Saya dan adik disebut “broken home” tidak tapi disebut bahagia juga tidak . karena kelurga kami utuh .Sejak kecil kami memang terbiasa mandiri dan terbiasa melihat ayah dan ibu seperti itu.Saya dibesarkan lebih sekedar dari cukupsecra ekonomi tapi emosi kering !.Ada keinginan untuk memberontak ,protes pada mereka berdua atas “keteladanan’ dalam keluarga yang kacau balau. Namun saya tak kuasa karena saya sangat mengasihi mereka berdua. Pelajaran tentang “kasih” ini saya dapatkan dari Ustadz Ali pengurus masjid yang secara tulus membantu mencerahkan remaja masjid ditempat kami.Untung saya tertarik menjadi anggota remaja masjid.mengingat kasus yang saya hadapi ini juga dihadapi teman teman. Mereka melampiaskan pada kegiatan yang merusak diri. Dan saya dianggap manusia aneh!
Sampai suatu saat saya dipanggil ayah untuk berbicara secara sangat serius. “kamu sudah ayah anggap cukup dewasa untuk mengerti persoalan ini,tolong bantu dan jaga adikmu ! .Ini memang berat buat ayah untuk menyampaikannya kepadamu.tapi ayah harus sampaikan kepadamu……lama ayah menraik nafas dalam dan saya pun bingung tak mengerti arah pembicaraan ini…..”Ayah dan ibu sampai saat ini memang tak pernah memiliki kecocokan….. dan………..lusa ayah dan ibu akan menghadapi sidang pertama gugatan cerai…!”BLAARRRRR. seperti disambar petir berhenti berdetak jantung saya…!
Cerita ini disampaikan oleh seorang siswa SMU ternama,pada saat seminar “Spiritual within Teen’s “ yang saya bawakan….Banyak peserta menitikan airmata, mengingat kakak beradik ini akhirnya memilih kontrak rumah berpisah dengan ayah dan ibunya. Karena ibunya akhirnya menenggelamkan diri dalam aktivitasnya ,Sementara ayahnya sudah menikah lagi…Tragis!.
Lebih tragis lagi ,ada peserta yang juga Broken Home meragukan institusi keluarga,”Benarkah Keluarga dapat mencetak Insan Mulia …Kank Hari .. ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar